ID :
35929
Tue, 12/16/2008 - 17:02
Auther :
Shortlink :
https://www.oananews.org//node/35929
The shortlink copeid
RUAS JALAN TALEGONG - PANGALENGAN PUTUS TOTAL
Garut, 16/12 (ANTARA) - Ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Talegong Kabupaten Garut dengan Kecamatan Pangalengan Bandung, hingga Selasa putus total akibat longsor setinggi 10 meter lebar 5 meter sepanjang 20 meter.
Longsor tersebut mengakibatkan terhambatnya arus transportasi sejak Senin malam (15/12), bahkan kini terdapat puluhan mobil angkutan umum dan kendaraan bermotor yang antre dari Pangalengan tujuan Talegong, kata Camat Talegong, Asep Suparman, Selasa.
Meski warga setempat terus melakukan pembersihan ruas jalan, mereka tidak mampu mengurai timbunan tanah longsor dari perbukitan yang menutup ruas jalan tersebut, sehingga perlu bantuan alat berat dari Dinas Binamarga Provinsi Jabar.
Hingga saat ini para pengguna jalan resah, menyusul alat berat dari Bandung belum tiba di lokasi longsor. Setelah dua hari diguyur hujan deras terus-menerus juga menyebabkan "keermeer" jembatan Ciwaru yang menghubungkan ibu kota Talegong ke lima desa ambruk, katanya.
Ia menyebutkan, lokasi bencana alam tanah longsor tersebut 5 km dari ibu kota kecamatan kearah Pangalengan Bandung atau di Desa Sukalaksana, sedangkan jebolnya keermeer di Desa Sukamulya ambruk sepanjang 10 meter dengan ketinggian tembok yang jebol 5 meter.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Setda Garut, Dikdik Hendrajaya mengatakan, sebuah mobil truk bernomor Polisi D 8068 CD dikemudikan Dedi(42) ketika melintasi ruas jalan tersebut tiba-tiba oleng kemudian tergelincir ke jurang sedalam puluhan meter.
Peristiwa di Kampung Cijajawai Desa Mekarmulya serta bencana tanah longsor pada lokasi lain di Kecamatan Talegong, meski tidak menelan korban jiwa, seluruh pelajar SMP dan SMA setempat mulai Selasa terpaksa tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah.
Menyusul tidak terdapat jalan alternatif yang bisa ditempuh, sedangkan jika berjalan kaki harus melintasi lembah curam sedalam ratusan hingga ribuan meter, yang sangat membahayakan jiwa manusia apabila nekat melintasinya, kata Dikdik dan Camat Asep Suparman.
Kecamatan Talegong terletak sekitar 140 km selatan dari pusat kota Garut, memiliki belasan titik lokasi rawan longsor dan tanah bergerak termasuk banjir lumpur, ruas jalan yang menghubungkannya ke Pangalengan Bandung selama ini cukup padat, katanya.
Longsor tersebut mengakibatkan terhambatnya arus transportasi sejak Senin malam (15/12), bahkan kini terdapat puluhan mobil angkutan umum dan kendaraan bermotor yang antre dari Pangalengan tujuan Talegong, kata Camat Talegong, Asep Suparman, Selasa.
Meski warga setempat terus melakukan pembersihan ruas jalan, mereka tidak mampu mengurai timbunan tanah longsor dari perbukitan yang menutup ruas jalan tersebut, sehingga perlu bantuan alat berat dari Dinas Binamarga Provinsi Jabar.
Hingga saat ini para pengguna jalan resah, menyusul alat berat dari Bandung belum tiba di lokasi longsor. Setelah dua hari diguyur hujan deras terus-menerus juga menyebabkan "keermeer" jembatan Ciwaru yang menghubungkan ibu kota Talegong ke lima desa ambruk, katanya.
Ia menyebutkan, lokasi bencana alam tanah longsor tersebut 5 km dari ibu kota kecamatan kearah Pangalengan Bandung atau di Desa Sukalaksana, sedangkan jebolnya keermeer di Desa Sukamulya ambruk sepanjang 10 meter dengan ketinggian tembok yang jebol 5 meter.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Setda Garut, Dikdik Hendrajaya mengatakan, sebuah mobil truk bernomor Polisi D 8068 CD dikemudikan Dedi(42) ketika melintasi ruas jalan tersebut tiba-tiba oleng kemudian tergelincir ke jurang sedalam puluhan meter.
Peristiwa di Kampung Cijajawai Desa Mekarmulya serta bencana tanah longsor pada lokasi lain di Kecamatan Talegong, meski tidak menelan korban jiwa, seluruh pelajar SMP dan SMA setempat mulai Selasa terpaksa tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah.
Menyusul tidak terdapat jalan alternatif yang bisa ditempuh, sedangkan jika berjalan kaki harus melintasi lembah curam sedalam ratusan hingga ribuan meter, yang sangat membahayakan jiwa manusia apabila nekat melintasinya, kata Dikdik dan Camat Asep Suparman.
Kecamatan Talegong terletak sekitar 140 km selatan dari pusat kota Garut, memiliki belasan titik lokasi rawan longsor dan tanah bergerak termasuk banjir lumpur, ruas jalan yang menghubungkannya ke Pangalengan Bandung selama ini cukup padat, katanya.
